Sabtu, 02 Mei 2009

Ayumi Hamasaki

Photobucket
Ohayoo, j-lover...
Postingan kali ni, mari kita membahas salah satu diva j-pop yg dijuluki "Japanese pop Queen" ini....

Profile

Hamasaki Ayumi cukup dikenal sebagai Madonna-nya Jepang. Dengan kemampuan yang tak terbatas dalam mengarang lirik berdasarkan pengalaman pribadinya digabung dengan perubahan image-nya secara konstan, tidaklah mengherankan bila wanita mungil ini telah mencapai status seperti sekarang.
Photobucket
Dengan sejarah bermusiknya yang berlangsung lebih dari satu dekade, Hamasaki memiliki reputasi sebagai satu-satunya artis pop wanita yang telah menempatkan tujuh album pada top chart. Tahun 2007, dengan singel ke 41-nya glitter / fated, Hamasaki mengukir prestasi baru dengan tercatat telah menempatkan singelnya di posisi no 1 setiap tahun selama sembilan tahun ini (1999-2007). Prestasi ini disamai oleh Nakamori Akina, yang memegang rekor saat ini.

Walaupun Hamasaki lebih banyak memfokuskan diri pada genre musik pop, ia juga dikenal dengan serangkaian album techno dan klasik yang melengkapi hasil karyanya. Dengan karakter suara hidungnya dan lagu-lagu dengan tempo yang cepat juga sense berpakaian serta imej bersihnya di media, bisa dipastikan bahwa Hamasaki Ayumi masih akan tetap bertahan ke depannya.


Biography

Hamasaki Ayumi lahir di Prefektur Fukuoka Jepang tanggal 2 Oktober 1978. Sejak kecil ia dibesarkan oleh neneknya walaupun sebenarnya ia tinggal bersama ibunya jug. Hamasaki mengaku kalau ia dibesarkan di keluarga yang liberal, dimana ia diharapkan untuk membuat keputusannya secara mandiri karena ibunya lebih banyak di luar rumah mencari nafkah.
A Pictures, Images and Photos
Saat kecil, Hamasaki bemimpi menjajaki karir di bidang modeling tapi keinginannya ii tidak terkabulkan begitu saja saat ia menempatkan dirinya sebuah posisi di bank local. Akan tetapi, selama masa SMA-nya ia dianggap sebagai anak berandalan karena rambutnya yang dicat dan gaya berpakaiannya, yang dianggap sangat tidak konvensional di Jepang saat itu. Tidak berapa lama Hamasaki pun memutuskan untuk berhenti bersekolah dan pindah ke Tokyo guna mengejar impiannya menjadi seorang model.
Ayumi Hamasaki Pictures, Images and Photos
Hamasaki kemudian tampil di beberapa drama berbujet rendah seperti miseinen dan film kelas B seperti Sumomomomomo, tapi gagal menarik perhatian dalam karir modeling karena tinggi badannya. Kegagalan ini membuat Hamasaki banyak menghabiskan hari-harinya berkelana di jalanan pertokoan Shibuya juga berdansa di klub-klub malam. Di masa itulah produsernya di kemudian hari Max Matsuura menemukan Hamasakiketika ia sedang bernyanyi karaoke di salah satu klub.

Matsuura terkesan oleh suara Hamasaki dan kemudian mendekatinya dengan tawaran berkarir di bidang tarik suara. Hamasaki di kemudian hari mengungkapkan dalam satu wawancara bahwa ia setuju dengan rencana Matsuura “hanya karena saya tidak punya hal lain untuk dilakukan”. Hamasaki dikontrak untuk mengikuti pelatihan vokal di Tokyo tapi ia tidak meneruskan pelajarannya karena ia menemukan prosesnya terlalu kaku. Matsuura kemudian mengirim Hamasaki untuk mengembangkan kemampuan vokalnya di New York, dimana ia mendapatkan sekolah yang lebih nyaman dan sesuai dengannya. Terkesan dengan gaya Hamasaki dalam menulis surat padanya, Matsuura menyarankan supaya ia sebaiknya mencoba kemampuannya dalam menulis lirik untuk lagu-lagunya.

Tahun 1998 Hamasaki membuat debut di dunia musik dengan single poker face. Single ini menempati peringkat 22 Oricon chart dan terjual sekitar 43,000 kopi. Dengan rilisannya Depend on you Hamasaki berhasil masuk top ten Oricon, dan dengan album pertamanya A Song for XX di tahun 1999 ia berhasil menempati peringkat teratas untuk pertama kalinya. A Song for XX juga dengan cepat mendapat sertifikat platinum dalam penjualan album. Penghargaan platinum untuk maxi single pertama Hamasaki dicapai dengan Boys & Girls. Single ini baru berada di peringkat puncak Oricon seminggu setelah dirilis karena dominasi single Ami Suzuki di chart.

Maxi single Hamasaki yang terjual paling banyak sampai saat ini adalah single yang diberi judul cukup sederhana, A, yang terjual lebih dari 1,600,000 kopi. Di tahun 2000 karir Hamasaki bersinar dengan maraknya ‘Ayu craze’, dan dengan diperkenalkannya ia sebagai salah satu dari spokeswoman KOSE untuk mempromosikan brand lipstick mereka, lipstick tersebut terjual lebih dari 500,000 unit dalam jangka waktu sekitar dua hari. Hamasaki juga menjadi spokesperson untuk perusahaan telepon TU-KA dan pada saat itulah ia berada di puncak ketenarannya di Jepang.
Photobucket
Dengan keluarnya album ketiganya Duty, didampingi dengan dirilisnya maxi-single SURREAL dan DVD Ayumi Hamasaki Concert Tour 2000 A, Hamasaki menjadi artis wanita pertama yang berada di posisi puncak pada tiga chart dalam satu minggu.

Perilisan M memperlihatkan peran Hamasaki yang lebih kreatif dalam musiknya, dan di kemudian hari terungkap bahwa komposer CREA sebenarnya adalah Hamasaki sendiri. Tahun 2001 ditandai dengan sebuah kontroversi, ketika perilisan album best pertamanya A BEST dianggap sengaja berkompetisi dengan album Utada Hikaru Distance karena adanya penundaan tanggal rilis. Walaupun dijelaskan setelah insiden tersebut bahwa penundaan perilisan itu sebenarnya dikarenakan keinginan Hamasaki untuk mengadakan perubahan karena tedapat kekurangan pada materi lagu.

Mengikuti ditundanya tanggal rilis album keempatnya I am…, harga saham untuk avex trax jatuh, yang merupakan suatu tanda yang jelas dari pengaruh Hamasaki. Diperkirakan di sekitaran 2000/2001 Hamasaki berjasa atas sekitar 40% pendapatan avex. Di bulan Desember 2001, Hamasaki bekolaborasi dengan KEIKO dari GLOBE dalam sebuah single non-profit yang bertujuan mengumpulkan dana dan solidaritas untuk para korban tragedy 11 September.

Keluarnya Free & Easy menandakan perubahan lain dalam pendekatan Hamasaki pada single-singlenya. Single ini merupaka single pertama yang berisi hanya dua buah lagu remix bersama lagu yang menjadi judul single ini setelah bertahun – tahun. Voyage, bersama single tersebut, menjadi soundtrack sebuah film pendek Tsuki ni shizumu yang juga menampilkan Hamasaki. Perlu diperhatikan bahwa ini adalah akting pertama Hamasaki sebagai pemeran utama sejak saat ia menjadi idol. Voyage juga berada di puncak Oricon chart selama tiga minggu, single pertama dan satu – satunya single Hamasaki yang berhasil mencapai posisi tersebut.

Album berikutnya RAINBOW keluar di bulan Desember 2002. Walaupun terjual di atas 1,000,000 kopi, album tersebut adalah album pertama setelah A Song for XXyang gagal terjual diatas 2 juta unit. Album tersebut dipromosikan secara besar – besaran, dimana para konsumen yang membeli edisi yang lebih mahal dapat mengakses situs yang diberi password yang menampilkan versi instrumental dari lagu RAINBOW yang tidak ada di albumnya. Sekali online, para pembeli dapat memasukkan lirik buatan mereka sendiri dan masukan untuk lagu tersebut. Rumornya, ada lebih dari 100,000 orang yang mengakses website special ini ketika masih online.

Di tahun 2003, Hamasaki merilis mini album pertaanya, Memorial address. Mini album ini cukup unik karena tiap lagu yang ada (kecuali bonus tambahan) disertai dengan musik video. Memorial address membuatnya menjadi penyanyi solo wanita pertama yang mini-albumnya terjual lebih dari jutaan kopi.

Di tahun 2004 sebuah perselisihan internal terjadi pada avex trax. Sebuah perbedaan pandangan terjadi antara Max Matsuura dan Yoda, salah satu pihak eksekutif di perusahaan tersebut. Rumornya Hamasaki dan artis – artis popular lainnya semacam Hiro, Every Little Thing, Hitomi dan Do As Infinity akan meninggalkan perusahaan itu dan ikut bersama Matsuura ke tempat lain. Dengan rumor yang beredar dengan hebatnya, harga saham avex trax sekali lagi jatuh. Akhirnya Yoda mengundurkan diri, yang secara efektif mengakhiri perselisihan tersebut. Setelah insiden tersebutlah Hamasaki menyatakan bahwa ia tidak ingin berpartisipasi dalam event penghargaan musik yang besar manapun lagi.

Di tahun 2005 sebuah perubahan yang jelas terdengar pada gaya music Hamasaki dengan perilisan maxi-single Bold & Delicious/Pride, yang penjualannya buruk dibanding karya Hamasaki lainnya. Dengan keluarnya albu orisinil Hamasaki ketujuh (miss) understood yang terjual 650,000 kopi dan meraih peringkat 1 pada World Global Charts, kepopulerannya sepertinya telah kembali.

Single ke 39 Hamasaki Startin’/ Born To Be… tampil menjadi #1 dan berhasil memecahkan rekor sebagai single nomer satu di Jepang yang dikeluarkan oleh seorang penyanyi solo wanita, yang sebelumnya dipegang oleh Seiko Matsuda. Setelah merilis single ini Hamasaki langsung menggelar tur terpanjangnya: Ayumi Hamasak Arena Tour 2006 ~(miss)understood~ yang berlangsung lebih dari tiga bulan dan digelar di 30 tempat.

Hamasaki merilis album ke delapannya di bulan November 2006. Dengan judul Secret, dikatakan album ini tadinya akan dijadikan mini album ke dua-nya. Tetapi sumber resmi mengkoreksi bahwa Secret sebenarnya adalah album yang akan dikeluarkan di bulan Oktober. Hamasaki menarik perhatian media dengan video music lagu ballad JEWEL, yang menampilkan berlian, permata dan kristal Swarovski yang diperkirakan senilai $900,000.

Secret juga dikatakan sebagai album internasional Hamasaki yang paling sukses hingga sekarang. Tidak hanya mencapai puncak Oricon Jepang, album ini juga mencapai nomor 1 di Taiwan, Singapura, Hong Kong dan Cina, jauh melebihi kesuksesan (miss)understood.
Photobucket
Di bulan Februari 2007, Hamasaki mengeluarkan dua album kompilasi: A BEST 2 –BLACK- dan A BEST 2 -WHITE-. Versi putih album tersebut berisi lagu – lagu yang lebih upbeat sementara versi hitam berisi lagu – lagu yang lebih gelap, plus sebuah lagu baru Part of Me. Kedua album ini meraih peringkat #1, dengan A BEST 2 –BLACK- terjual 470,057 dan A BEST 2 -WHITE- terjual 475,284 kopi di minggu pertamanya. Kedua album tersebut juga mendominasi United World Charts.

Hal ini menambah rekor lain untuk Hamasaki sebagai artis wanita pertama dalam kurun waktu 36 tahun yang menempatkan lagunya di posisi #1 dan #1 pada Chart album Oricon. Sebagai catatan, hal yang sama juga terjadi padanya United World Charts.

Dari bulan Maret sampai Juni, Hamasaki menggelar tur Asianya, Tour of Secret, yang bertempat di Jepang, Taiwan, Shanghai dan Hong Kong. Dikarenakan antisipasi yang tinggi akan tur pertamanya diluar Jepang, tiket untuk konser di Taiwan terjual habis kurang dari dua jam. Sedangkan tiket untuk pertunjukan di Hong Kong terjual kurang dari tiga jam serta untuk Shanghai kurang dari enam jam.

Di bulan Juli, Hamasaki merilis single ke 41-nya berjudul glitter / fated yang menampilkan film pendek yang direkam di Hong Kong. Tidak seperti film pendek yang menyertai Voyage, film ini menampilkan pemeran utama pria, yang diperankan oleh Shawn Yue. Film tersebut, Distance Love, tampil dalam klip yang singkat selama durasi untuk musik video glitter dan berakhir menggantung, bersambung dengan video untuk fated yang akan disiarkan tanggal 14 Juli.

Single terakhir Hamasaki talkin’ 2 myself rencananya akan dirilis tanggal 19 September.

Siapapun hanya dapat memuji Hamasaki Ayumi untuk ke-eksis-annya selama bertahun – tahun, terutama di bidang yang ia tekuni, dimana wajah – wajah baru datang dan pergi setiap saat. Kemampuannya bertahan dan keinginannya untuk mencoba segala art dalam segala bentuk tentulah sesuatu yang patut diacungi jempol. Dan dengan karir suksesnya yang ada dibelakangnya, siapapun hanya bisa berharap bahwa hal ini akan terus berlanjut di tahun - tahun ke depan.
Photobucket

Tidak ada komentar:

Posting Komentar